Fakta di balik Go-Jek, Aplikasi Karya Anak Bangsa yang Sedang Naik Daun

Layanan ojek motor panggilan berbasis aplikasi di ponsel pintar (smartphone) kini sedang ramai dipakai oleh masyarakat. Go-Jek adalah pelopornya. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan untuk layanan transportasi, beli dan antar makanan (Go-Food), belanja (Shopping), dan kurir instan (Instant Courier).

Selain menjadi salah satu penggunanya, EVers pun mungkin tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seluk beluk produk karya anak Indonesia yang satu ini. Berikut ini beberapa fakta menariknya:

Lahir pada 2011, Aplikasi Meluncur 2015

Go-Jek sebenarnya telah ada pada 2011 lalu, tetapi waktu itu hanya menerima order lewat telepon. Perusahaan ini didirikan oleh Nadiem Makarim, yang waktu itu masih bekerja paruh waktu di Go-Jek dan harus bekerja penuh waktu di Zalora Indonesia sebagai CEO.

Nadiem kemudian keluar dari Zalora Indonesia pada tahun 2014 dan bekerja sebagai kepala inovasi di perusahaan solusi pembayaran Kartuku.

Di tahun 2014 pula, Nadiem serius menggarap Go-Jek dengan merekrut sejumlah teman dekatnya dari Zalora untuk bekerja di Go-Jek. Aplikasi Go-Jek diluncurkan pada Januari 2015 dan sukses menarik perhatian masyarakat.

Penetapan Tarif

Ketika aplikasi Go-Jek diluncurkan, layanan ini menetapkan tarif minimum Rp 25.000 untuk jarak 5 kilometer (km). Biaya ini sudah termasuk masker, pelindung rambut, dan pinjaman helm. Jika jarak yang ditempuh lebih dari 5 km, maka dikenakan biaya Rp 4.000 per km.

Pada Juni 2015, Go-Jek membuat promosi dengan menetapkan tarif datar Rp 10.000 untuk semua layanan dan maksimal jarak 25 km.

Dari sini jumlah pengguna dan mitra pengojek aplikasi Go-Jek meningkat pesar. CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan, sampai saat ini ada sekitar 15.000 mitra pengojek yang telah bergabung di Gojek di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bali, dan Makassar.

Hingga artikel ini ditayangkan, Go-Jek masih memberi tarif datar Rp 10.000 ke mana saja. Tetapi khusus untuk layanan transportasi di Jakarta, Go-Jek telah menaikkan tarif datar menjadi Rp 15 ribu.

Baca juga: 3 Aplikasi Transportasi yang Wajib Kamu Miliki di Smartphone Android

Gaji dan Keuntungan bagi Pengemudi

Selain helm dan jaket, setiap pengemudi Go-Jek juga dibekali dengan nomor telepon seluler yang berfungsi sebagai rekening ponsel bank CIMB Niaga dan smartphone yang telah dipasangkan aplikasi Go-Jek Driver.

Dengan rekening ponsel, para pengemudi bisa menarik tunai uangnya kapan saja dari saldo Go-Jek Driver. Go-Jek Driver ini juga menjadi aplikasi yang memungkinkan para mitra pengojek menerima order sampai menarik transaksi non-tunai Go-Jek Kredit.

Penghasilan para pengemudi Go-Jek sangat variatif, tergantung dari seberapa banyak mereka mengangkut penumpang. Go-Jek pun memberikan sejumlah insentif kepada mitra pengojek. Setiap menerima 10 order per hari, maka perusahaan Go-Jek akan memberi bonus Rp 50.000 kepada pengojek.

Pengemudi Go-Jek mengutip keuntungan sebesar 80 persen dari setiap transaksi perjalanan yang ditempuhnya. Sementara perusahaan Go-Jek mengutip 20 persen.

Setiap pengemudi Go-Jek juga diharuskan membayar cicilan ponsel pintar sebesar Rp 50 ribu per minggu sampai dengan Rp 700.000.

Ada Dokumen Penjamin

Seseorang yang ingin bergabung dengan Go-Jek wajib memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku, antara lain menyerahkan fotokopi KTP, STNK, SIM C, sampai Kartu Keluarga.

Dari beberapa dokumen yang diperlukan ini, nantinya pihak Go-Jek akan menyimpan salah satu dokumen asli sebagai jaminan jika terjadi hal yang tidak diinginkan dan dilakukan oleh seorang mitra.

Selain dokumen, ada pula tes wawancara dan tes kondisi fisik motor bagi mitra yang hendak bergabung. Kemudian mereka akan mendapatkan pelatihan cara menggunakan aplikasi Go-Jek Driver dan tata cara berkendara aman dan patuh di jalan raya.

Dilindungi Asuransi

Setiap perjalanan menggunakan Go-Jek akan dilindungi oleh asuransi. Untuk jasa transportasi, perusahaan Go-Jek mengatakan telah melindungi setiap penumpang dengan memberikan asuransi kecelakaan untuk satu pengemudi dan satu penumpang.

Jika terjadi kecelakaan, Go-Jek akan mengirim perwakilannya untuk pengurusan dokumen dan bukti. Setelah itu dibantu membayarkan biaya pengobatan yang sesuai.

Sementara untuk layanan kurir, Go-Jek akan menutupi kerugian sampai dengan Rp 2 juta jika ada barang yang hilang dalam perjalanan.

Bagi yang tertarik, EVers bisa mulai mengunduh aplikasi Go-Jek di sini.

Baca juga: 10 Aplikasi Android Lokal Wajib Download

Previous
Next Post »