Kata “3G” selalu digunakan beberapa tahun lalu untuk menandakan bahwa sebuah ponsel pintar (smartphone) dapat mengakses jaringan internet dengan cukup cepat. Tetapi setahun belakangan ini, pemakaian kata 3G mulai hilang sejak ada “4G” yang kini didefinisikan sebagai teknologi untuk mengakses internet dengan kecepatan tinggi.
Pada dasarnya 3G dan 4G adalah teknologi pada perangkat dan jaringan mobile. Huruf “G” pada kata tersebut merupakan singkatan dari “generasi” teknologi jaringan mobile.
Teknologi 1G sendiri dahulu digunakan pada ponsel analog, sementara 2G dipakai ponsel digital. EVers pasti tahu sewaktu jaman layar ponsel belum berwarna. Dua teknologi lawas ini terlalu lambat untuk melakukan akses internet.
Teknologi jaringan mobile generasi ketiga, atau 3G, mulai populer di Amerika Serikat pada tahun 2003. EVers tentu merasakan kala itu kecepatan internet yang konsisten dari 3G minimalnya 144 Kbps.
Sekarang ada begitu banyak varian 3G, mulai dari 3G+ sampai 3,5G dengan kecepatan transfer data hingga 14,4 Mbps, 10 kali lebih cepat dari 3G, yang memakai protokol HSPA (high speed packet access).
Teknologi 4G hendak mengalahkan kecepatan transfer data yang dimiliki 3G, karena memang setiap generasi baru tentu akan membawa kapasitas jaringan lebih besar, dan konsumsi data yang lebih besar. Teknologi generasi baru juga dapat memengaruhi kualitas suara ketika kamu menerima panggilan telepon.
Teknologi yang standarnya masuk kategori 4G ini adalah WiMAX dan Long Term Evolution (LTE). Tetapi WiMAX tidak banyak diadopsi oleh operator telekomunikasi seluler, sementara LTE banyak diadopsi dan dinilai sebagai teknologi pemenang dalam mendefinisikan 4G.
Sejak saat ini, teknologi LTE kerap disebut sebagai 4G LTE dalam sejumlah kampanye pemasaran dari produsen perangkat mobile ataupun perusahaan seluler.
LTE kemudian banyak diadopsi oleh operator telekomunikasi seluler di dunia, tak terkecuali di Indonesia yang mulai dikomersialkan pada bulan Desember 2014. Sebagian besar operator telekomunikasi seluler di Indonesia, telah menyediakan layanan LTE, antara lain Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Smartfren, dan Bolt.
Telkomsel, XL, dan Indosat, memakai frekuensi 900 MHz dan 1.800 MHz untuk menyediakan layanan LTE. Sementara Smartfren di frekuensi 850 MHz dan 2.300 MHz, serta Bolt di 2.300 MHz.
Kecepatan transfer data LTE diklaim dapat mencapai 100 Mbps, atau hampir 10 kali lebih cepat dari 3G. Dengan kecepatan seperti ini EVers bisa bermain game online dengan lancar sampai melakukan streaming musik dan video tanpa penundaan.
Di masa depan pastinya bakal ada lebih banyak varian LTE. Yang sekarang telah banyak diadopsi oleh operator seluler adalah LTE Advanced dengan janji kecepatan transfer data lebih tinggi.
Untuk dapat menikmati 4G, tentu saja EVers harus memiliki perangkat yang mendukung teknologi tersebut. Dua pilihan ponsel pintar 4G LTE yang dapat kamu beli dengan harga terjangkau adalah EVERCOSS Elevate Y3+ dengan harga Rp 1.599.000 dan Winner T3 seharga Rp 999.000 di Lazada Indonesia.
Dengan dua produk berbasis Android ini, EVers tidak perlu lagi berlama-lama menunggu streaming atau upload konten. Keduanya juga dibekali dengan spesifikasi teknis yang mumpuni. Kalau EVers penasaran, silakan longok spesifikasinya di tautan berikut ini.
Setelah EVers membeli salah satu dari ponsel pintar 4G LTE EVERCOSS yang keren ini, jangan lupa mengganti kartu SIM ke gerai operator seluler terdekat untuk diganti dengan kartu SIM yang mendukung 4G LTE.
Selamat menikmati dunia 4G LTE yang anti lemot!