Rencana tersebut diungkapkan oleh Wakil Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia M. Danny Buldansyah usai diskusi '4G, What's Next?' yang berlangsung di Jakarta, Senin petang kemarin.
Danny berkata, Tri akan mengelar layanan 4G LTE pada kuartal pertama 2016. Akan ada enam kota yang akan langsung merasakan layanan internet kecepatan tinggi milik Tri Indonesia. "Ada enam kota, dua di antaranya Jakarta dan Bandung," ujarnya.
Sedangkan saat ini, Tri sudah memulai uji coba 4G LTE pada di kota Banjarmasin dengan menggunakan frekuensi 1800 MHz yang dimilikinya.
Baca: Tutorial Install Windows Mobile 10 untuk Xiaomi MI4 LTE (4G)
Rencananya, untuk menggelar layanan 4G di 6 kota, Tri juga akan memanfaatkan spektrum 5 MHz di frekuensi 1.800 MHz. Pihaknya menyadari sumber daya tersebut memang terbatas dibanding spwjtrum dan frekuensi yang digunakan operator lain. Meski begitu, Tri akan memaksimalkan layanan 4G miliknya.
"Kita sudah gunakan segala macam teknologi untuk efisiensi network agar dapat membawa trafik data besar. Sehingga masih bisa melayani pelanggan dengan tingkat layanan yang lumayan," ulas Danny.
Saat ini, Tri cuma memiliki 10 MHz di frekuensi 1.800 Mhz dan 10 MHz lagi di 2.100 MHz. Dengan padatnya lalu lintas data di jaringan mereka yang mencapai 1.300 TB per hari.
Meskipun secara teori, dengan lebar 5 MHz itu, pengguna bisa merasakan kecepatan download 36 Mbps dan upload 8 Mbps. Namun kecepatan asli yang diterima pengguna bisa saja bervariasi tergantung dari perangkat dan site jaringan 4G LTE itu.
Tri berniat menambah sumber daya untuk meningkatkan layanannya. Mereka mengincar dua blok kanal di 2.100 MHz yang akan dilelang oleh pemerintah.
"Tahun depan dengan perkembangan trafik, kita butuh resources tambahan. kami menyambut baik adanya inisiatif penambahan frekuensi. Dengan metode apapun yang ditetapkan Kominfo, kami akan ikuti sesuai prosedur," ujar Danny.
Mengenai hal penambahan frekuensi. Saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan mencari operator yang ingin menghuni di dua blok kosong 2,1 GHz, yakni blok 11 dan 12 dengan masing-masing lebar pita 5 MHz. Blok tersebut merupakan peninggalan Axis saat diakuisi oleh XL beberapa tahun lalu.
Lelang dari dua blok kosong tersebut dijadwalkan akan dilakukan pada awal tahun 2016 dengan mekanisme beauty contest. Hingga saat ini, operator yang sudah berminat mengikuti lelang adalah Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, dan Hutchinson Tri Indonesia.