Sebagai salah satu brand lokal Indonesia, khususnya di bidang teknologi, EVERCOSS sangat peduli dan ingin terlibat langsung dalam perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Bentuk keterlibatannya juga ada banyak, dan salah satunya adalah dengan merangkul siswa-siswa SMK melalui sebuah program bernama DNA Initiative.
DNA Initiative ini merupakan sebuah program rintisan EVERCOSS yang bertujuan mendidik para siswa SMK tentang seluk beluk perangkat keras (device), jaringan (network), dan aplikasi (application) di ranah teknologi mobile seperti tablet dan smartphone. Untuk masing-masing segmen, DNA Initiative bekerja sama dengan Pembina SMK Indonesia dan juga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dalam eksekusinya nanti, EVERCOSS sendiri akan terlibat langsung menangani segmen perangkat, dan Meruvian akan menangani segmen aplikasi. Sedangkan untuk jaringan akan ditangani oleh salah satu operator telekomunikasi Indonesia. Dari program ini, harapannya siswa yang ikut serta bisa belajar lebih banyak tentang pengetahuan yang relevan di industri perangkat dan teknologimobile di Indonesia.
Tapi, apa sih bedanya DNA Initiative ini dengan program-program serupa lainnya?
Memberikan Eksposur Langsung ke Industri Teknologi dan Perangkat Mobile
Program ini tidak sekedar memberikan teori, penyuluhan, dan pelatihan dalam waktu singat, melainkan lebih mengarah ke “kurikulum” jangka panjang. Siswa SMK yang mengikuti program ini akan benar-benar diajakarkan segala hal tentang perangkat, jaringan, dan juga aplikasi secara menyeluruh dari perusahaan yang bermitra dengan inisiatif ini.
Untuk bagian perangkat, siswa ini akan diundang untuk bekerja magang di pabrik EVERCOSS. Di sana, mereka tidak hanya diajarkan seluk beluk pembuatan tablet dan smartphone -- dengan produk EVERCOSS sebagai acuan. Mereka juga akan secara langsung terlibat dalam proses servis smartphone atau tablet Android menggunakan teknologi dan produk EVERCOSS. Dengan begitu, mereka bisa mengimplementasikan apa yang mereka pelajari di lingkungan yang sebenarnya.
Untuk bagian aplikasi, siswa SMK ini akan dimasukkan ke program inkubator Meruvian untuk belajar cara membuat sebuah aplikasi Android. Mereka tidak sekedar diajarkan cara membuat, tapi juga cara agar aplikasi yang dibuat itu bisa terus berkembang, baik secara fungsional maupun bisnis. Secara spesifik, siswa SMK ini akan diajarkan pembuatan aplikasi dengan client Android dan juga HTML5. Sedangkan untuk servernya mereka akan diajarkan menggunakan server berjenis microservice. Dari sini, bukan tidak mungkin beberapa dari siswa SMK ini keluar sebagai technopreneur yang membangun bisnis dari produk aplikasi mobile-nya.
Hal yang kurang lebih sama juga terjadi di bagian jaringan. Siswa SMK ini akan diajarkan teori dan juga implementasi jaringan telekomunikasi langsung dari operator telekomunikasi yang menjadi mitra dari inisiatif ini.
Melahirkan Lulusan SMK yang Siap Kerja dan Kompeten
Dengan dilibatkan ke proses implementasi dan pembuatan perangkat, aplikasi, dan jaringan di lingkungan industri yang profesional, siswa SMK ini akan jadi lebih mengenal seperti apa lingkungan kerja, terutama di industri teknologi. Secara pengetahuan dan kemampuan, mereka juga harusnya lebih kompeten secara praktis.
Tapi apa yang diajarkan di DNA Initiative tidak hanya di situ. Selain diajarkan teori dan implementasi pembuatan perangkat, aplikasi, dan jaringan, siswa SMK ini juga akan diajarkan integritas, tanggung jawab, kerja keras, disiplin, dan kejujuran. Semuanya adalah karakter dan nilai tambah dan soft skill yang akan sangat diperlukan ketika bekerja nanti, karena di dunia kerja, mereka yang memiliki soft skill itulah yang bisa terus maju dan berkembang di dunia karir nanti.
Dengan semua yang diajarkan, para siswa SMK ini akan jauh lebih siap dan merasa familiar bekerja di ranah atau industri teknologi mobile. Ini tentu akan sangat berguna karena terkadang lulusan SMA, SMK, atau bahkan universitas kesulitan beradaptasi atau bahkan diterima bekerja karena dianggap tidak siap dan tidak bisa beradaptasi dengan dunia kerja yang sebenarnya. Padahal, yang harusnya melanjutkan perkembangan teknologi dan industri di Indonesia adalah mereka yang masih muda ini.
Oh, selain itu, para siswa SMK yang menjadi peserta DNA Initiative juga akan diberikan sertifikasi yang menyatakan bahwa mereka kompeten dalam bidang perangkat mobile. Ini juga tentu bisa memberikan mereka peluang lebih besar untuk bekerja di industri tersebut.
Berkelanjutan Selama Tiga Tahun, dan Up-to-Date
Kadang, program atau inisiatif seperti ini hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, dan karena itu cakupannya juga terbatas. Nah, DNA Initiative ini rencananya akan dijalankan dari bulan Maret 2016 sampai bulan Desember tahun 2019 nanti. Selama tiga tahun tersebut, inisiatif ini akan mencoba merangkul sebanyak mungkin SMK di seluruh Indonesia yang totalnya ada lebih dari 11.000.
Tapi tidak hanya itu saja. Mengingat cepatnya dunia teknologi berkembang, EVERCOSS dan juga Meruvian akan selalu memperbarui “kurikulum” yang digunakan di DNA Initiative ini. Dengan begitu, apa yang dipelajari oleh siswa SMK yang menjadi peserta akan selalu relevan dengan perkembangan teknologi saat itu.
Terakhir, tidak hanya memberikan pelatihan dan pengalaman ke siswa SMK, DNA Initiative ini akan melakukan Training of Trainers. Artinya, DNA Initiative juga akan memberikan pelatihan ke guru SMK di beberapa wilayah tertentu, sehingga mereka juga punya pengetahuan yang relevan dan bisa diajarkan ke siswanya nanti. Dengan begitu, penyaluran ilmu yang diberikan oleh DNA Initiative tidak hanya berlangsung ketika inisiatifnya berlangsung saja.
Kalau EVers masih penasaran dan ingin tahu lebih dalam tentang DNA Initiative, kamu bisa melihat slide presentasi ini.
Baca Juga: EVERCOSS Dorong Pendidikan TIK di SMK, Mengapa?